Kata Kata Mutiara Gus Dur yang Dikenang dan Inspiratif - Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Gus Dur adalah anak pertama dari enam bersaudara. Ia lahir dari keluarga yang cukup terhormat. Kakek dari ayahnya, K.H. Hasyim Asyari, merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sementara itu kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Ayahnya K.H. Wahid Hasyim merupakan sosok yang terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949, sedangkan ibunya Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denayar Jombang.
Di antara sikap dan karakter Gus Dur yang mengagumkan adalah kesabaran dan ketabahannya saat ditimpa musibah dan menghadapi suatu cobaan. Tentu bukan sabar dan tabah dalam arti negatif berupa pasrah absolut atau lemahnya kemauan untuk bangkit, melainkan sabar dan pasrah (nrimo) dalam konotasi yang positif. Selain itu yang tak kalah mengagumkannya lagi dari tabiat Gus Dur ialah kemampuannya dalam mempertahankan sikap humorisnya dalam berbagai situasi dan keadaan, tak kecuali dalam situasi genting sekalipun Gus Dur senantiasa bisa mengeluarkan joke segar yang menghibur khalayak.
Hal itu salah satunya terungkap dan tampak terutama ketika detik-detik dan hari-hari pasca beliau dilengserkan dari jabatan Presiden RI oleh MPR dalam Sidang Istimewa (SI) akhir bulan Juli 2001. Beberapa kesaksian dari para tokoh maupun pemberitaan media masa menyatakan bahwa meski mandatnya sebagai presiden telah dicabut MPR dalam SI MPR Juli 2001, namun hal itu tidak membuat Gus Dur bersedih. Apalagi meratapi atas hilangnya jabatan itu. Gus Dur masih tetap seperti dulu, baik sebelum atau pun waktu menjadi presiden, yaitu suka guyon dan mbanyol.
Ada satu pernyataan yang sangat terkenal pada sosok Gus Dur yaitu “Gitu aja Kok repot” yang membuat orang banyak garuk kepala mendengarnya. Selain humoris, tokoh ini juga terkenal dengan kata – kata bijaknya.
Berikut ini Kata Kata Mutiara Gus Dur yang Dikenang dan Paling Inspiratif
Agama jangan jauh dari kemanusiaan.
Bangsa ini menjadi penakut ! karena tidak berani dan tidak mau bertindak menghukum yang bersalah.
Berkat perbedaan, segalanya jadi terang benderang.
Bukankah dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal muasal bukanlah tanda kelemahan melaikan awal dari kekuatan.
Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik adalah mau menang sendiri tanpa batas, jadi tidak ada toleransi.
Indonesia bukan negara agama tapi negara beragama, ada enam agama yang di akui di indonesia jadi akui agama yang lain.
Indonesia butuh pemimpin yang jujur dan bisa dipercaya.
Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya arab, bukan untuk "aku" jadi "ana" bukan "sampean" jadi "antum", "sedulur" jadi "akhi". pertahankan apayang jadi milik kita, kita harus serap ajaranya bukan budaya arapnya.
Islam itu tidak perlu dikerek jadi bendera.
Manusia tidak mungkin membuat perubahan-perubahan dalam pandangan hidup jika tidak bebas.
Mari kita wujudkan peradaban dimana manusia saling mencintai, saling mengerti, dan saling menghidupi. Karena persaudaraan kemanusiaan merupakan puncak dari persaudaraan yang akan memperkokoh persatuan kebangsaan dan persaudaraan keislaman.
Menurut berbagai agama, kepercayaan dan keyakinan, suatu jalan keselamatan tidak mungkin bisa dicapai atau dilewati kecuali dengan bergerak dan berusaha secara aktif menuju kebahagiaan yang di janjikan Tuhan.
Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.
Tidak penting apa latar belakangmu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang lebih baik untuk semua orang, orang tidak akan tanya apa agamamu, apa sukumu, apa latarbelakangmu.
Tidak pentingapapun agamamu atau sukumu, kalo kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, karena orang tidak pernah tanya apa agamamu.Demikianlah postingan tentang Kata Kata Mutiara Gus Dur yang Inspiratif yang bisa kami sajikan pada postingan ini. Semoga bisa bermanfaat untuk anda semuanya.